Seorang teman di facebook memberikan doanya. Semoga olimpiade TIK Nasional (OTN) yang kami laksanakan di JCC Jakarta tahun ini berjalan sukses. Banyak sponsor dan hadiah untukpara pemenang lomba OTN 2019.
Tentu saja saya dan teman-teman panitia senang sekali didoakan agar acara OTN ini berjalan sukses. Sebab persiapannya menguras waktu, dana, tenaga dan pikiran.
Panitia harus mampu mendapatkan ribuan peserta dari siswa dan murid untuk ikut 10 lomba OTN. Mereka ada yg tidak pulang ke rumah demi suksesnya OTN. Tentu donasi dari peserta sebesar Rp. 100.000 sangat kami harapkan. Sebab dana dari sponsor tidaklah cukup.
Kami juga harus mendapatkan ratusan peserta guru dan umum untuk seminar nasional ICT selama 1 hari.
Tepatnya tanggal 31 Oktober 2019 dari pukul 08.00 – 12.00 wib. Donasi Rp. 100.000 untuk setiap peserta semnas.
Tepatnya tanggal 31 Oktober 2019 dari pukul 08.00 – 12.00 wib. Donasi Rp. 100.000 untuk setiap peserta semnas.
Rencana tahun 2019 ini kegiatan OTN untuk siswa Indonesia akan digelar selama 3 hari di JCC Senayan Tanggal 1-3 Nopember 2019. Kami rencanakan waktunya sesuai denga jadwal kegiatan apkomindo.
Sewaktu kami melaksanakan kegiatan OTN di Jakarta, baik OTN pertama dan OTN kedua serta OTN ketiga di Denpasar Bali, segala rintangan dan hambatan kami dapatkan.
Namun dengan kekuatan kebersamaan, rintangan dan hambatan itu dapat kami selesaikan dengan baik. Walaupun terus terang hasilnya masih belum sesuai harapan kami.
Masih saja ada peserta yang komplain karena belum mendapatkan pelayanan terbaik. Aula gedung A kemdikbud menjadi saksi perjuangan kami menjadi relawan OTN. Juga perjuangan kami di Hotel Mahajaya Denpasar Bali 2018.
Bekerja menjadi relawan memang membutuhkan kesabaran. Kami semua panitia memang tak ada yang dibayar, namun kami berusaha untuk kerja secara profesional. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.
Kami semua bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing. Kami menjalankan misi yang tidak mungkin. Kata orang barat IMPOSIBLE.
Ya imposible, karena kami tak punya dana ketika melaksanakan kegiatan Olimpiade TIK Nasional. Kita hanya punya semangat agar TIK kembali sebagai mata pelajaran.
Waktu itu, kami hanya ingin TIK diketahui banyak orang dengan tema ICT for All. Pak Sutan sebagai ketua panitia OTN pertama pada waktu itu meyakinkan saya. “OTN akan berhasil, omjay tenang saja”, begitu kata pak Sutan Pangeran Rangkayo..
Sementara itu, saya ditugaskan berangkat ke Jepang membawa anak-anak SMP Labschool Jakarta ke negeri matahari terbit untuk Homestay.
Jadi saya tak bisa membantu acara sampai selesai. Kepikiran terus kalau OTN berjalan tidak sesuai harapan. Untungnya, saya punya kawan-kawan panitia yang hebat.
Alhamdulillah, usai acara pembukaan di kantor kemdikbud, saya melihat acara dapat berjalan lancar. Walaupun di sana sini masih banyak kekurangan.
Kawan-kawan panitia waktu itu, ada bu wiwin, bu lilis, bu juli, bu betti, pak sutan, pak bambang, pak prasojo, pak yoyon, pak firman, pak tatang, pak youri, dkk lainnya serta dibantu mahasiswa UNJ, dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Hingga kemudian kami sepakat untuk melaksanakan olimpiade TIK Nasional yang kedua di tempat yang sama.
Pak Yoyon ditunjuk menjadi ketua panitia. EPSON siap menjadi sponsor utamanya. Terima kasih EPSON Indonesia. Salut dengan EPSON yang selalu mendukung kegiatan kami.
Acara OTN yang kedua berjalan lebih baik dari yang pertama. Kami sudah semakin tahu kekurangannya.Sedikit demi sedikit kekurangan itu kami perbaiki.
Kebersamaan selalu kami kedepankan agar acara OTN berjalan lancar sesuai harapan. Namun, masih ada saja kekurangannya. Saat pembagian sertifikat, peserta agak lama menunggu.
Untunglah semua peserta memahami bahwa kami bekerja siang dan malam. Jadi mereka tahu kalau kami juga sudah lelah. Mata tinggal 5 watt.
Ribuan siswa sampai penuh berkumpul di aula gedung A Kemdikbud Senayan lantai 3. Mereka bersabar menunggu pengumumuman pemenang. Saya sampai merinding melihat banyaknya anak anak datang ke kantor kementrian dan kebudayaan waktu itu.Bahkan saya sempat mengeluarkan air mata saking terharunya.
Mereka datang dengan biaya sendiri dan didampingi guru dan orang tuanya masing-masing. Tak ada bantuan dana dari pemerintah seperti halnya Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Saya merenungi kembali perjalanan kegiatan OTN tahun sebelumnya. Tahun lalu, kami telah melaksanakan kembali OTN yang ketiga di Hotel Mahajaya, Denpasar Bali.
Tempat semakin jauh dari Jakarta. Harapannya, siswa siswi di luar Jawa lebih banyak mengikutinya. Tidak lagi jadi monopoli siswa di pulau Jawa saja. Kita ingin OTN dikenal luas siswa Indonesia walaupun tanpa anggaran dari APBN. Kita bahu membahu mencari dananya.
Memang berat biayanya, bagi sekolah yang tak punya dana. Namun, fakta membuktikan bahwa sekolah yang bersungguh-sungguh dapat berangkat ke Jakarta, denpasar, dan ikut lomba OTN. Bahkan ada juga peserta dari timika dan nabire papua. EPSON bersedia kembali menjadi sponsor utamanya. Alhamdulillah. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah.
Kini, dengan bangga kami buka kembali olimpiade TIK nasional yang keempat. Rencana akan diadakan di JCC Jakarta tanggal 1-3 Nopember 2019.
Pendaftaran Olimpiade TIK Nasional (OTN) ditutup tgl 22 Oktober 2019. Ajak siswa sekolah anda mengikuti lomba dan gurunya ikut semnas informatika pada tanggal 31 Oktober 2019.
Kami sambut kehadiran anda di JCC Senayan Jakarta, tanggal 1-3 Nopember 2019. Semoga semakin bertambah pesertanya dan doakan acara ini berjalan sukses dan lancar. Aamiin.
Info kegiatan dapat anda lihat di http://kogtik.or.id, dan WA ibu Lilis Juwita di 082240840973
(Om Jay)