TEMPO.CO, Jakarta – Coding Smart akan menggelar Smart Hackathon 2018. Acara tersebut merupakan ajang berkumpulnya siswa, guru, dan praktisi teknologi untuk membangun aplikasi atau software yang menjadi solusi masalah tertentu. Lembaga pendidikan yang fokus mengajarkan coding, programming dan teknologi,
“Ajang Hackathon atau Hacker Marathon adalah lomba pembuatan aplikasi, website atau game. Kami mencari tech-talent untuk dididik oleh para praktisi bisnis startup teknologi, sehingga siap pakai sebagai engineer bahkan C-level di perusahaan2 teknologi,” ujar Ketua Penyelenggara Smart Hackathon 2018 yang juga co-founder Coding Smart, Mercy Tiurma Sihombing, melalui pesan singkat, Senin, 12 November 2018.
Pendaftaran Smart Hackathon 2018 sudah dibuka sejak 1 November 2018 dan akan ditutup pada 22 November 2018. Hasil seleksi akan diumumkan pada 26 November 2018 dan Hackathon Day di gelar pada Sabtu dan Ahad, 1-2 Desember 2018 di Aula Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Dalam laman retas.codingsmart, gelaran tersebut bertema Literasi Finansial atau bisa diartikan sebagai kecerdasan secara finansial. Kecerdasan finansial bukan hanya sekedar membahas bagaimana cara mendapatkan uang, tapi juga bagaimana kita mengelolanya, menyimpannya, bahkan cara tepat untuk membelanjakannya.
“Selama ini, Indonesia sangat kekurangan sumber daya manusia di bidang teknologi sehingga impor dari luar negeri. Smart Hackathon 2018 adalah hackathon yang didedikasikan untuk para programmer muda,” kata Mercy yang juga Co-Founder Komunitas Programmer Muda Coding Smart.
Dalam gelaran tersebut, pembuatan aplikasi akan dilombakan dan dilakukan di tempat dengan waktu yang singkat (kurang dari 48 jam) alias marathon. Dan memperebutkan hadiah uang tunai, sertifikat, beasiswa program pendidikan dan magang di perusahaan teknologi di Indonesia.
Tahun ini, Smart Hackathon mengundang Pendidik (Guru) dan Peserta Didik (Murid) untuk mengeksplorasi ide kreatif, inovatif, dan solutif yang berdampak untuk membangun Indonesia cerdas internet. Khususnya, pembuatan website dan aplikasi untuk memberantas Hoax.
“Acara ini, didukung Direktorat Pembinaan SMK Kemdikbud, Smart Hackathon menjadi lomba antar siswa SMA, SMK atau Homeschooling yang sudah mampu membuat program komputer,” tambah Mercy. “Selain lomba selama 36-40 jam, Smart Hackathon menggelar acara workshop untuk para peserta plus non peserta yg tergabung dalam komunitas programmer muda Coding Smart”.
Untuk mengikuti acara tersebut calon peserta harus menuliskan ide atau solusi yang dapat membantu masyarakat dalam memahami financial literacy. Kemudian mencantumkan link prototipe atau website dari ide tersebut.
Kemudian mengisi biodata, satu tim terdiri dari satu orang guru pembimbing dam tiga orang siswa kelas 12 dari semua jurusan. Jika terpilih menjadi perserta, tim panitia akan mendapatkan email undangan Smart Hackathon 2018.