Suara Guru-Penampilannya kalem dan bersahaja. Siapa yang menyangka, Alfian, seorang guru honor di SMK Muhammadiyah 1 Lamongan Jawa Timur ini adalah salah satu start-up dalam kegiatan Asia Entrepreneurship Training Programme 2019, bertajuk Swiss Start-ups Accelerator in Indonesia.
Kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara Swiss dan Indonesia untuk mempercepat dan saling memperkenalkan para start ups (perusahaan rintisan) yang ada. Jadi, start up di Swiss diperkenalkan ke penanam modal di Indonesia via konferensi jarak jauh menggunakan jaringan skype, dan sebaliknya start up Indonesia diperkenalkan ke penanam modal di Swiss
Alfian mengikuti ajang ini, karena inovasinya berupa helm berpanel surya yang dapat digunakan men-charge handphone menarik perhatian pihak Asia Entrepreneurship Training Programme (AETP) ketika mengadakan roadshow di Surabaya beberapa waktu lalu. Oleh pihak AETP, Alfian dicarikan mentor untuk membimbingnya agar produknya menjadi lebih menarik dan dapat diikutkan ajang Swiss Start-ups Accelerator in Indonesia.
Menurut Alfian, mentor yang mendampinginya adalah Prof. Eko Indrajit, Kepala SLCC PGRI. Setelah beberapa kali pertemuan intensif dengan Prof. Eko, Alfian akhirnya dapat mengikuti acara Swiss Start-ups Accelerator in Indonesia yang berlangsung kemarin (Jumat, 15 Maret 2019) di PGRI Smart Learning and Character Centre (PGRI-SLCC), Gedung Guru Indonesia, Tanah Abang III/24, Jakarta Pusat.
Alfian, yang pernah mendapatkan anugerah PWI Award sebagai guru inspiratif 2019, menjelaskan karya inovasi berupa helm yang dapat untuk mencas handphone ini memanfaatkan energi cahaya matahari. Helm ini dimodifikasi dilengkapi panel-panel surya dan menyimpan energinya dalam sebuah baterai dan dapat digunakan untuk mencas Handphone. Menurut Alfian, Ide pembuatan helm ini ketika melihat para pengemudi ojek online kesulitan bekerja ketika batere handphonenya habis. (Catur)