Aplikasi Bantu guru telah diunduh 30.479 kali dalam kurun waktu hanya 3 hari.
Satu prestasi besar diraih aplikasi Bantu Guru setelah diluncurkan secara nasional pada puncak HUT ke-75 PGRI pada tanggal 28 November 2020. Aplikasi milik guru, dosen, dan tenaga kependidikan ini mengalami tingkat pengunduhan yang tinggi di seluruh indonesia bahkan mengalahkan aplikasi Go-Jek.
Dikutip melalui laman berita Antara News, bahwa kali pertama berdiri, go-jek telah diunduh lebih dari 10.000 kali dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan pada semester 1 2015. Ungkap CEO PT Go-Jek Indonesia, Nadiem Makariem yang sekarang menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Ini sesuatu yang luar biasa, ungkap inisiator aplikasi Bantu Guru Muhammad Syafi’i, Ketua PGRI Provinsi Riau. Bantu Guru yang merupakan Start Up Community yang melayani guru, dosen, dan tenaga kependidikan baik itu perlindungan, kebutuhan maupun peningkatan kompetensi dapat bersaing dengan aplikasi yang sudah lama hadir.
Aplikasi Community PGRI yang dipimpin oleh Prof Dr. Unifah Rosidy selaku Ketua Umum PB PGRI ini dalam kurun 3 hari sudah diunduh oleh 30.000 ribu lebih pengguna aplikasi, sedangkan aplikasi Go-jek di awal butuh waktu 3 bulan untuk 10 ribu pengunduh. Kalau dirata-ratakan aplikasi Bantu guru telah diunduh 10 ribu pengguna per hari.
Insya Allah akan ada jutaan guru, dosen, pendidik nonformal, dan tenaga kependidikan yang akan menikmati layanan aplikasi Bantu Guru ini dari seluruh Indonesia.
“Kami lagi progres bagaimana standar layanan Digital Organisasi berbentuk Start Up ini dapat membantu pendidik dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia sehingga mereka dapat terlayani dan terpuaskan dalam perlindungan, kebutuhan, dan peningkatan kompetensi profesi,” ujar Syafii.
Lebih lanjut, Syafii mengatakan, “Dalam waktu dekat, sesuai arahan dari PB PGRI, akan ada penguatan layanan di seluruh tingkatan PGRI di seluruh Indonesia bagi jutaan anggota sebagai pengguna”, pungkasnya.
Editor: CNO