Setelah sukses melaksanakan kegiatan Kemah Bhakti Revolusi Mental di tahun 2023, Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Kemenko PMK melakukan evaluasi program dan merancang program Kemah Bhakti Revolusi Mental untuk tahun 2024 yang dilaksanakan di Hotel Millenium Jakarta, Jumat (26/7).
Program Kemah Bhakti Revolusi Mental mendapat sambutan baik dan apresiasi yang tinggi dari masyarakat. Banyak nilai-nilai revolusi mental yang tertanam dari kegiatan ini, di antaranya etos kerja, gotong-royong, dan integritas. Dengan banyaknya dukungan dari masyarakat agar kegiatan ini berlanjut kembali, maka PGRI bekerjasama dengan Kemenko PMK akan melaksanakan kembali Kemah Bhakti Revolusi Mental pada 2024 dengan konsep yang sedikit berbeda.
Kemah Bhakti Revolusi Mental tahun 2024 akan melibatkan guru-guru dari jenjang TK/SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA. Dimana para guru diharapkan dapat mengimplementasikan nilai-nilai gerakan nasional revolusi mental kepada peserta didik. Peserta Kemah Bhakti sebelumnya adalah para siswa.
Sekjen Pengurus Besar PGRI yang juga sebagai ketua panitia pelaksanaan kegiatan Kemah Bakti Revolusi Mental Dudung Abdul Qodir menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan Kemah Bhakti Revolusi Mental untuk siswa tahun 2023 berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon positif baik dari peserta, siwa itu sendiri, guru pendamping, orang tua dan masyarakat sekitar.
Kegiatan Kemah Bhakti tahun ini melibatkan guru yang mana akan dilaksanakan di tiga lokasi, yaitu di kota Semarang, Jawa Tengah pada 10-11 Agustus 2024, Cibubur, Jakarta pada 24-25 Agustus 2024 dan Bangka Belitung pada 7-8 September 2024, ujar Dudung.
Maman Wijaya selaku Asisten Deputi Revolusi Mental mewakili Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga menyampaikan Gerakan Nasional Revolusi Mental ini adalah suatu upaya gerakan yang sangat penting dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, negara ini butuh sebuah perubahan yang signifikan, tentunya dengan dukungan dari pemerintah dan peran serta masyarakat dalam mencapai tujuan tersebut. Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) merupakan sebuah Gerakan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pembinaan karakter dan budaya.
Kemenko PMK mengharapkan para guru memiliki peran penting dalam proses diseminasi dan internalisasi nilai-nilai revolusi mental dan aksi nyata revolusi mental kepada para siswa, “melalui Kemah Bhakti Revolusi Mental yang dilaksanakan bersama dengan PGRI ini, semoga dapat merubah perilaku warga sekolah yang mencerminkan nilai etos kerja, gotong royong dan integritas”, tutup Maman.
Dian Mahsunah Ketua Pengurus Besar PGRI menambahkan, revolusi mental saat ini lebih ditekankan kepada membangun jiwa bangsa untuk menggembleng menjadi manusia baru.
Jejen Musfah Ketua PB PGRI menyarankan agar evaluasi kegiatan tahun lalu dijadikan pelajaran. Misalnya efektivitas waktu setiap kegiatan, menghindari kegiatan sampai larut malam, kesiapan alat-alat kegiatan, mutu kegiatan, pembagian waktu narasumber, output dan outcome kegiatan. Peserta kemah yang melibatkan para guru juga perlu diperhatikan karena berbeda dengan siswa. Seperti faktor usia dan metode penyampaian materi.
Selain evaluasi, kegiatan ini juga diisi dengan penyusunan modul kegiatan Kemah Bhakti 2024 oleh setiap tim, dipresentasikan, dan diberi masukan oleh tim-tim lainnya.
Sebelum kegiatan ditutup, tim dari Kemenko PMK memberikan masukan dan saran serta himbauan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan secara maksimal dan pelaporan kegiatan tersusun dengan baik dan rapi secara administratif. (wdy)