Jakarta – SuaraGuru. Forum Komunikasi Guru IPS Nasional PGRI menyelenggarakan Silvi 2020 dan Webinar bertajuk Guru IPS Bergerak Menuju Kelas Dunia. Kegiatan ini menggunakan zoom meeting dan disiarkan langsung melalui channel YouTube FKG IPS, Kamis (11/6/2020).
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Dr. Iwan Syahril, Ph.D menghiasi layar zoom meeting sebagai pembicara utama. Iwan secara resmi membuka kegiatan tersebut dan berbagi sedikit visi dalam pendidikan yang didasarkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
Menurutnya untuk menjadi guru berkelas dunia perlu belajar dari tokoh pendidikan Indonesia yang berkelas dunia, yaitu Ki Hajar Dewantara. Ada tiga poin guru dalam perspektif merdeka belajar, yaitu: pertama memandang anak dengan rasa hormat, kedua mendidik secara holistik, ketiga mendidik secara relevan/kontekstual.
“Ilmu pengetahuan dapat diperoleh di mana saja dan dikontekstualkan dengan konteks lokal (situasi lingkungan sekitar) yang relevan” jelas Iwan Syahril.
Lebih lanjut, Iwan menjelaskan bahwa guru harus terus berinovasi terhadap apa yang paling relevan dengan kebutuhan siswa sehingga kurikulum nanti dapat menyesuaikan bahkan dapat diperkaya dengan kebutuhan peserta didik.
Tercatat terdapat 389 peserta aktif zoom meeting yang merupakan guru IPS tersebar secara nasional, dan yang menyaksikan secara live streaming di YouTube jauh lebih banyak, yaitu 615 viewers.
Hal menarik disampaikan Ketua Pengurus Besar PGRI Dudung N. Koswara, M. Pd, yang menyapa guru-guru IPS dengan menyanyikan bait lagu Indonesia Tanah Air Beta. Selanjutnya, ia menjelaskan guru kelas dunia lahir tentunya dari adanya guru yang bergerak melakukan perubahan, berjiwa keindonesiaan, belajar tiada henti, dan menguasai IPTEKS, serta memiliki rumah perjuangan bersama.
Para peserta juga menyaksikan dan menyimak penjelasan menarik dari Ketua Umum FKG IPS Nasional PGRI, yaitu Wijaya. Wijaya memaparkan bagaimana menjadi guru IPS penggerak serta sebagai agen perubahan karakter siswa.
“Sesungguhnya konsep guru penggerak diambil dari semboyan Ki Hajar Dewantara, yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”, papar Wijaya.
Jadi sebagai pendidik ialah di depan guru memberikan teladan yang baik, di tengah membangkitkan semangat, dan di belakang mendorong murid untuk mandiri.
Reporter: Wdy. Editor: Catur N.O.