Jakarta—Suara Guru. Keinginan PGRI memberikan yang terbaik bagi bangsa khususnya peningkatan kompetensi guru. PGRI memiliki 3 juta anggota, dan 2 juta yang online. Pendidikan harus diselesaikan bersama, pemerintah dan PGRI. Kemdikbud melaksanakan pelatihan guru-guru tetapi belum bisa menjangkau seluruh guru Indonesia.
Demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Unifah Rosyidi, dalam kegiatan rancangan Training of Trainer (TOT) gerakan guru menulis, di Gedung Guru Indonesia, Tanah Abang (8/3). Gerakan guru menulis ini merupakan kerjasama PGRI dengan Pustekom, Jawa Pos, dan Kompas.
Menurut Unifah, PGRI bergerak di tiga pilar. Profesionalisme guru, kesejahteraan guru, dan perlindungan guru. PGRI dari pusat sampai daerah diharapkan memiliki atau menjadi smart learning center melalui kerjasama dengan berbagai pihak.
PGRI merangkul guru honorer dan mencari jalan keluar agar tidak demo. Berdialog dengan berbagai pihak, termasuk Presiden agar memberikan kemudahan dan kesejahteraan bagi guru. PGRI juga mendampingi guru yang mengalami masalah kekerasan saat mengajar di berbagai daerah.
Kerjasama dengan berbagai pihak perlu dilakukan karena mereka memiliki keunggulan masing-masing. Pustekom memiliki fasilitas yang lengkap dan canggih yang bisa dimanfaatkan guru dengan baik. Fasilitas Pustekom harus memberikan manfaat yang banyak bagi guru Indonesia.
Kompas.id memiliki pembelajaran multimedia yang bisa diakses guru secara gratis. Guru harus memanfaatkan kemajuan teknologi untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Jawa Pos bersedia mencetak buku-buku karya guru, baik hasil pelatihan maupun naskah lama.
Pelatihan guru menulis yang diadakan PGRI ini akan dilaksanakan selama empat hari dengan materi sebagai berikut: motivasi menulis, teknik menulis, menulis opini, menulis artikel ilmiah, dan menulis buku. Pesertanya adalah guru PGRI dari seluruh Indonesia, yang akan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
Menurut Yan Setiawan, Pustekom menyediakan ragam materi seperti Rumah Belajar, Jurnal Teknodik, dan pembuatan media pembelajaran. Guru-guru yang suka menulis artikel bisa mengirim ke Jurnal Teknodik. Guru akan diajari praktik memanfaatkan layanan di Pustekom.
Rima menjelaskan, pemanfaatan Microsoft Office 365 akan membantu guru-guru mengenal dan memanfaatkan word dan power point dan lainnya dengan tampilan yang lebih menarik, sehingga bahan ajar yang ditampilkan lebih menarik karena sudah bisa 3D.
Keluaran workshop ini adalah peserta diharapkan menghasilkan karya, baik opini maupun buku, sehingga peserta lebih banyak praktik daripada teoritis atau mendengarkan ceramah narasumber. Peserta workshop juga diharapkan menjadi pelatih di daerah masing-masing. (JEJEN)