Dalam jadwal acara kongres ke-XXII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla diagendakan hadir sebagai pembicara kunci (Jumat, 5 Juli 2019) jam 14.00 s.d 14.30 WIB. Sebelum Wapres menyampaikan pandangannya, Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Prof.Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd., terlebih dahulu melaporkan berbagai informasi dan perkembangan kegiatan kongres. Ketum PB PGRI mengucapkan terima kasih atas kehadiran Wapres RI, dan melaporkan bahwa kegiatan kongres akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI pada Jumat Malam (5/7-2019). Ketua Umum PB.PGRI melaporkan bahwa kongres akan dilaksanakan hingga tanggal 7 Juli 2019 dan dihadiri para peserta dari 34 Provinsi dan para peninjau dari berbagai pelosok yang hadir di Jakarta dengan menggunakan berbagai moda transportasi. PGRI sangat mengapresiasi kehadiran Wapres di sela sela kesibukannya, dan berharap agar Wapres tetap menaruh perhatian besar terhadap guru. Semua kritik dan masukan dari Wapres kepada guru agar meningkatkan kualitasnya dipandang sebagai bentuk kasih sayang dan perhatian. Ketua Umum PB.PGRI meminta kesediaan Pak Wapres untuk memberikan arahannya kepada para peserta kongres.
Pidato Kunci Wakil Presiden RI
Dalam pemaparannya, Wapres RI, Jusuf Kalla menekankan pentingnya semua pihak mengingat jasa para guru. Guru adalah pendidik generasi muda. Tanpa guru, generasi muda tidak akan berkembang. Tanpa guru kita tidak dapat mempunyai masa depan yang baik. Guru tidak hanya sekadar mengajar tetapi juga mengembangkan ilmu dan teknologi. Kemajuan suatu bangsa, bangsa apa pun diperlukan kemampuan IPTEK untuk meningkatkan nilai tambah, meningkatkan kemampuan. Meningkatkan kemampuan didapat dari penguasaan teknologi. Penguasaan teknologi didapat dari pendidikan. Dan maju atau tidaknya Pendidikan ditentukan oleh kualitas guru.
Kemampuan guru, sistem pendidikan, anggaran, kesejahteraan guru adalah berbagai faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan. Tingkat kemajuan pendidikan di negeri ini masih kalah dibandingkan negara lain. Perlu kerja keras untuk itu. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu guru, sarana prasarana, sistem pendidikan.
Pemerintah dalam 5 tahun yang akan datang akan berfokus pada peningkatan infrastruktur sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia ditentukan oleh pendidikan. Penguasaan IPTEK saat ini lebih mudah melalui penguasaan internet. Apabila guru tidak belajar menguasai IPTEK maka dapat tertinggal dari murid.
Kita perlu mencontoh perkembangan pendidikan yang baik dari negara lain, namun kearifan lokal, dan cara mendidik, perlu diperhatikan. Dalam kongres PGRI kali ini, selain sebagai kontestasi untuk memilih pemimpin, Wapres berharap menghasilkan pemikiran-pemikiran yang jernih untuk kemajuan pendidikan sebagai upaya memajukan bangsa. Guru yang mendidik dengan baik akan menjadi amal jariah bagi dirinya yang tidak terputus. Semoga kongres ke-XXII PGRI menghasilkan berbagai keputusan yang positif bagi kemajuan pendidikan bangsa.