SuaraGuru-Jakarta. Meski masih situasi pandemi, tidak menyurutkan langkah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk menjalankan forum-forum organisasi. Salah satu forum organisasi yang rutin dijalankan adalah Konferensi Kerja Nasional sebagai forum kedua tertinggi setelah Kongres. Pengurus Besar PGRI menyelenggarakan Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) II Masa Bakti XXII pada tanggal 27 Februari 2021 secara blended (daring dan luring) dari pukul 08.00 s.d. 21.00 WIB. Konkernas ke-II PGRI kali ini mengambil tema: Kreativitas dan Dedikasi Guru untuk Indonesia Maju. Para peserta Konkernas dari seluruh Indonesia terlihat antusias mengikuti melalui zoom meeting sejak pagi hari.
Forum Konkernas ini dihadiri oleh pengurus PGRI Provinsi seluruh Indonesia dan pengurus PGRI kabupaten/kota, perangkat kelengkapan organisasi di antaranya: APKS, LKBH, SLCC, BPLP/YPLP. Seluruh peserta yang mengikuti melalui zoom meeting berjumlah sekitar 700 orang.
Dalam Konkernas II, Ketua Umum PB PGRI menyampaikan program prioritas PGRI di antaranya perlindungan anggota PGRI, perjuangan meningkatkan harkat martabat guru-guru honorer, dll. Juga mengenai program-program teknologi pendidikan di PB PGRI dan PGRI provinsi, kab/kota di seluruh Indonesia. Pada kesempatan ini, PB PGRI memberikan kesempatan pelatihan digitalisasi kepada PGRI daerah yang sudah melunasi iuran bulanan.
Ketum PB PGRI juga menyampaikan kegiatan-kegiatan PGRI seperti: PGRI SLCC yang menginisiasi workshop digital bekerja sama dengan rumah perubahan, Kemendikbud, Kemenko PMK, Telkom, dan berbagai mitra lainnya. Begitu juga dengan kegiatan yang pernah dilakukan oleh Asosiasi Guru Penulis, TV & RADIO PGRI. PGRI pun sangat mendukung program pemerintah mengenai vaksinasi guru, dan Ketua Umum PB PGRI diundang ke Istana Kepresidenan Jakarta untuk menjadi orang pertama yang divaksin mewakili kalangan pendidik. Selanjutnya PB PGRI telah memenuhi permintaan Kemendikbud untuk menghadirkan para guru dalam vaksin perdana guru di SMA 70 DKI Jakarta.
Sebagai mitra strategis pemerintah, PGRI sangat mendukung kebijakan pemerintah yang adil dan berpihak pada guru, namun PGRI pun akan mengkritisi dan menyikapi kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendikbud apabila dirasakan kurang berpihak terhadap kepentingan guru. Ketua Umum PB PGRI juga menyampaikan pelaksanaan Hari Guru Nasional dan HUT ke-75 PGRI yang dilakukan secara virtual dan merupakan sejarah baru bagi dunia pendidikan di Indonesia. Pada kesempatan itu ditampilkan video-video ucapan selamat yang dimulai dari Bapak Presiden Jokowi, Mendikbud Bapak Nadiem Anwar Makarim, Menteri Agama Bapak Fachrurozi, Gubernur DKI Bapak Anies Baswedan, Ketua Dewan Pembina PGRI Bapak Jusuf Kalla, dan lainnya.
Dalam kesempatan Konkernas ini, Prof. Dr. Eko Indrajit selaku Ketua PGRI Smart Learning and Character Center (SLCC) memaparkan program-programnya. Prof. Dr. Eko Indrajit menyampaikan slogan terbarunya, “NEW NORMAL, NEW MINDSET, NEW HOPE”. Slogannya mengandung arti bahwa semua guru Indonesia harus mampu mengajar dan mendidik dalam kondisi apa pun. Selain itu, LBH PGRI juga menyampaikan beberapa capaian kerja PB PGRI di bidang perlindungan hukum. Perlindungan ini tentunya untuk guru, siswa, dan sekolah seluruh Indonesia. Perlindungan hukumnya antara lain; aset-aset organisasi, permasalahan guru yang berkaitan dengan pidana maupun perdata, dan perlindungan anak didik.
Dalam Konkernas ini, setelah Ketua Umum PB PGRI melaporkan kinerja PB PGRI tahun 2020, dan menyampaikan program kerja di tahun 2021 selanjutnya mendengarkan pandangan umum dari para pengurus PGRI provinsi seluruh Indonesia. Para pengurus PGRI provinsi dan PGRI kabupaten/kota menerima dan mengapresiasi laporan yang disampaikan. PGRI terus meneguhkan jati dirinya sebagai organisasi profesi, perjuangan, dan ketenagakerjaan.
Hidup Guru, Hidup PGRI, Solidaritas Yes!
(CNO)