Ternate-Suara Guru. Konferensi PGRI Provinsi Maluku dilaksanakan di Asrama Haji Ternate pada 6-7 Desember 2024. Di antara agenda Konferensi adalah pemilihan Pengurus Masa Bakti XXIII Tahun 2024-2029. Terdapat 100 hak suara dari 8 Kabupaten dan 2 Kota.
Ketua sebelumnya Ramli Kamaludin terpilih secara aklamasi. Pada pemilihan F2, terpilih Mustamin Lila (96 suara), Mustamin Hamzah (93 suara), Harun Haji (78 suara), Mohtar Usman (76 suara), Kandacong (68 suara), dan Hj. Endang Hermanto (64 suara). Melalui rapat formatur, terpilih Mohtar Usman sebagai Sekretaris Umum yang sebelumnya menduduki jabatan yang sama.
Pada sambutan setelah pelantikan pada pukul 12.00 WIT (7/12), Ramli Kamaludin menyampaikan bersama pengurus terpilih akan melaksanakan saran-saran peserta Konferensi dengan sebaik mungkin. Ramli juga berpesan agar PGRI Kabupatan dan Kota menyiapkan pelaksanaan Konferensi dengan baik agar menghasilkan pengurus yang kompeten dan berintegritas.
Memperjuangkan Guru
Pada acara pembukaan Konferensi (6/12), Asisten 1 Setda Provinsi Malut, Kadri Laetje menjelaskan, setiap bangsa yang maju memiliki pendidikan yang bermutu. Pendidikan di Indonesia ditentukan oleh peran guru. Kinerja guru berkorelasi dengan kemajuan bangsa.
Kadri berharap, melalui konferensi ini akan terlahir pengurus PGRI Malut 2024 – 2029 yang memiliki kapabilitas dan kinerja unggul dalam memperjuangkan guru di Malut. Kadri juga berpesan, pengurus yang terpilih nanti bisa menciptakan relasi kemitraan yang komunikatif antara anggota dan pengurus juga pengurus dengan Pemerintah Daerah.
Ketua PB PGRI Jejen Musfah mengatakan, PB PGRI akan mendorong Pemerintah mempercepat sertifikasi guru dalam jabatan melalui model portofolio. Menurut Jejen, dengan cara tersebut, setiap guru dapat menerima Tunjangan Profesi Guru (TPG) sebesar satu kali gaji pokok untuk ASN dan 2 juta untuk non-ASN.
Jejen berharap, PGRI bisa menjadi organisasi pembelajar. PGRI harus menjadi mitra Pemerintah Daerah. “Siapa pun gubernurnya, bupati maupun walikotanya, PGRI harus menjadi mitra strategis yang memperjuangkan kompetensi, perlindungan dan kesejahteraan guru. Itu akan berhasil apabila PGRI mampu bekerja secara kolektif kolegial,” imbuhnya.
Ketua PGRI Malut, Ramli Kamaludin mengatakan, dalam AD/ART, Konferensi PGRI bertujuan salah satunya adalah memilih pengurus PGRI Provinsi dan menetapkan arah kebijakan organisasi masa bakti berikutnya. Kepengurusan yang akan datang harus menjadikan PGRI Malut lebih baik serta memiliki integritas dan kemampuan.
“Oleh karena itu kepada teman-teman guru yang berasal dari Kabupaten Kota dan memiliki hak pilih, hak tersebut harus digunakan secara obyektif, melihat sisi rekam jejak positif dari bakal calon yang akan dipilih,” harapnya.
Kadis Pendidikan Kota Ternate, Muchlis S. Djumadil mengatakan, peran PGRI sebagai organisasi guru sangat vital dalam menciptakan generasi unggul. “Saya berharap Konferensi ini dapat menghasilkan pengurus yang memiliki kemampuan organisatoris. Pengurus terpilih dapat menjadikan PGRI sebagai organisasi yang mampu memperjuangkan nasib guru,” imbuhnya. (JEN)