Suara Guru – Kalimantan Timur terus bergeliat membangun apalagi sejak ditetapkan sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia yang baru. Provinsi yang kaya akan sumberdaya alam ini, kemarin Selasa-Kamis, 5-7 November 2019 mendapat kunjungan dari Ketua Umum Pengurus Besar, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd., Ketua Umum PB PGRI bersama Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Bapak Hadi Mulyadi, M.Si., mengadakan pertemuan di Samarinda bersama para pengurus PGRI Kalimantan Timur. Pertemuan dihadiri pula sekitar 400 orang guru. Dalam audiensi tersebut, Wagub Kaltim, Hadi Mulyadi menyampaikan agar para guru bekerja dengan penuh cinta kasih, tulus, ikhlas, spirit tinggi, dll. Wagub Kaltim yang multi talenta ini ternyata pernah menjadi guru sebelum berkarir di pemerintahan. Lebih lanjut dikatakan Hadi Mulyadi bahwa guru adalah pembangun suatu bangsa. Mengingat begitu pentingnya peran guru, maka Pak Wagub selalu mendengar suara para guru dan memberikan dukungan bagi peningkatan kesejahteraan guru honorer.
Ketua Umum PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi menyampaikan bahwa di zaman ini guru merupakan penggerak perubahan di era digital. Guru sebagai life long learner. Perubahan di era ini adalah guru bukan hanya sebagai penyampai pengetahuan tetapi sebagai learning manager. Guru harus terbuka pola pikirnya (mindset) agar lebih terbuka, bijaksana dalam memanfaatkan dunia digital. Dalam kesempatan tersebut, Ibu Unifah juga menyampaikan berbagai keberhasilan perjuangan PGRI. Yang riil adalah guru honorer di sekolah negeri kini dapat kesempatan mengikuti PPG dengan surat penugasan dari pembina kepegawaian setempat. “PGRI konsisten dalam perjuangan meningkatkan kesejahteraan, martabat, dan kompetensi para guru. PGRI adalah tempat belajar dan bertumbuh bersama”, ujar Unifah.
Dari Samarinda, Ketua Umum PB PGRI menyambangi Ibukota Negara yang baru ditetapkan, yaitu di wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Audiensi dengan Ketua Umum PB PGRI berlangsung meriah dan dihadiri sekitar 3000 orang guru, bertempat di Masjid Agung Penajam Paser Utara. Hadir pula Wakil Bupati, unsur Forkompida, dan Ketua PGRI Kabupaten beserta jajarannya. Ada kegairahan, keinginan besar dari para guru untuk menjadi lebih baik. Guru harus menjadi penggerak perubahan. “Mengajarlah dengan penuh cinta dan kasih sayang, maka kelak kita akan memanen generasi masa depan yang optimis”, ujar Unifah Rosyidi. Keberhasilan PGRI adalah kerja keras dari semua pengurus PGRI di semua tingkatan. Para anggota diminta oleh ketua umum untuk belajar dan bekerja keras. Pengurus yang akan memperjuangkan kesejahteraan, peningkatan status, dan kompetensi.
Di era digital saat ini, Ketua Umum PB PGRI mengingatkan kembali pentingnya guru menjadi perajut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “ Di media sosial, para guru harus menjadi agen perubahan melalui pemberian banyak informasi yang bermanfaat dan lebih bijaksana dengan jari jemarinya agar tidak menimbulkan malapetaka”, ujar Unifah menutup perbincangan dengan Suara Guru.
/CNO/ Suara guru, 10 November 2019