Suara Guru – Jakarta. Kedatangan Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. telah ditunggu-tunggu oleh Haswa, Ketua PGRI Kabupaten Muna. Selama dua tahun penantian, akhirnya di tengah kepadatan jadwal, Ibu Ketum dapat meluangkan waktunya untuk berkunjung dan menyapa guru-guru di sana.
Perjalanan Prof. Unifah Rosyidi kali ini sangat mengharukan di sebuah kota kecil Muna yang terletak di pesisir pantai perairan Sulawesi Tenggara. Ketika semua guru tumpah ruah berdatangan dalam kegiatan Seminar Nasional dan Silaturahmi Ketua Umum PB PGRI dengan tema “Peran Strategis Guru Dalam Mewujudkan SDM Indonesia Unggul”, Kamis (16/1/2020).
Terlihat hadir Bupati Muna, LM. Rusman Emba, Forkopimda, Kepala OPD Lingkup Pemkab Muna, serta seluruh jajaran pengurus PGRI Kab. Muna memadati Gedung SOR Laode Pandu Raha.
Rusman Emba menyampaikan pesannya kepada Unifah dalam sambutan seminarnya, agar terus memperjuangkan status guru tenaga honorer menjadi PNS. Honorer yang usianya 35 tahun ke atas mempunyai peluang yang sangat kecil bahkan seleksi umum tidak diberikan peluang, imbuh Rusma Emba.
Pernyataan tersebut langsung ditanggapi oleh Unifah, bahwa ia akan terus memperjuangkan status guru honorer hingga ke istana. Adanya UU ASN menjadi penhambat bagi honorer untuk diangkat tanpa tes. Jalan keluarnya hanya melalui PPPK sesuai dengan UU tersebut.
Ibu Unifah Rosyidi menyampaikan terima kasih kepada Bupati Muna yang telah menghibahkan tanah untuk pembangunan Gedung Kantor PGRI Muna. Selanjutnya beliau juga mengapresiasi Rusman Emba yang telah mendukung penuh seluruh program PGRI Muna.
Hal yang paling mengagumkan dari Muna adalah mereka memiliki kearifan lokal yang sangat kuat. Terlihat dari masing-masing cabang memiliki stand makanan untuk anggotanya, hal tersebut tidak lagi disediakan oleh pengurus provinsi. Bu Ketum wajib mencicipi makanan di setiap stand. Mulai dari makanan laut segar, yang tidak tercium aroma amisnya hingga makanan daerah.
Semoga ini menjadi motivasi kebangkitan PGRI di mana saja. Salam Solidaritas dan perjuangan. (wdy/CNO)