Bapak/Ibu Guru dan Pengurus PGRI serta anggota PGRI di seluruh tanah air yang sangat saya banggakan dan sayangi,
Selamat Hari Guru Nasional dan HUT ke 73 PGRI.
Marikah kita rayakan dengan kegembiraan.
Tautkan hati, bergembiralah!
Sejenak keluar dari rutinitas, dari beban kerja, dari perjuangan-perjuangan panjang yang melelahkan menuju cita-cita kita semua yakni guru bermartabat, guru yang berdaulat: profesional, sejahtera, dan terlindungi.
Saya tahu masih banyak perjuangan yang belum terkabulkan, masih terus berjuang dengan segala kondisi, masih bersusah payah, tetapi jangan sampai hal itu menyurutkan semangat pengabdian kita pada anak didik, pada bangsa dan negara.
Kita harus solid, solider, menjaga integritas dan profesionalitas dalam pengabdian kita.
Pelan tapi pasti perjuangan PGRI diraih untuk kemuliaan para guru. tahun ini kita syukuri usaha kita tentang TPP dll dipenuhi oleh pemerintah. Berjuang itu memang harus sabar, kuat, konsisiten, tekun, dan terus disuarakan secara terus menerus dan fokus.
Ekosistem pendidikan telah berubah, yakinlah, peran guru tidak tergantikan oleh teknologi, karena itu guru harus siap berubah dan menjadi agen perubahan bangsa.
Pegang teguh bahwa PGRI adalah rumah besar bagi guru, pendidik, dan tenaga kependidikan.
Guru adalah guru, tidak mengenal sekat PNS, non PNS, GT atau GTT/ honorer dibawah Kemendikbud maupun Kemenag.
Semua guru itu istimewa.
Semua guru diperjuangkan PGRI.
Mohon para guru tidak terlibat politik praktis yang merugikan diri sendiri dan mencoreng wajah sebagai pendidik. Kita jaga PGRI sebagai kekuatan moral intelektual yang berjuang secara cerdas dan santun untuk aspirasi dan kedaulatan guru.
Alhamdulillah perjuangan PGRI yang begitu lama dilakukan, hari ini kita kembali mendapatkan hasilnya yaitu:
Pemerintah melalui Mendikbud mengabulkan bahwa Guru (honorer) memperoleh standar pendapatan minimum UMR.
Ini suatu langkah maju, meski tidak menyenangkan semua pihak tapi sungguh ini harus disyukuri.
PGRI telah memohon agar standar Pendapatan Minimum ini masuk dalam APBN sehingga ada kepastian.
Pak Mendikbud menyatakan bahwa hal tersebut akan dimasukan dalam DAU.
Kawan-kawan Pengurus mohon mengawalnya di daerah masing-masing.
Kita juga masih menanti PP PPPK yang memberikan ruang bagi honorer untuk menjadi bagian ASN.
Semoga segera terwujud.
Kita juga terus berjuang agar sertifikasi guru jangan dipersulit seperti sekarang ini.
Guru harus meninggalkan sekolah selama 1 tahun, membayar mahal, antre sangat lama, dan batas kekulusan yang hampir tak masuk akal.
Kita tidak meminta excuse tapi meminta kewajaran seperti yang dirasakan dalam proses sertifikasi dosen.
PGRI juga memohon agar pelatihan guru menjadi menu wajib agar guru terus meningkatkan kemampuan profesionalnya.
PGRI terus berjuang agar guru-guru swasta mendapat perhatian.
Berjuang agar adminstrasi yang berbelit terus ditata.
Terima kasih Pemerintah khususnya kemendikbud dan Pemerintah Daerah yang responsif terhadap perjuangan guru, perjuangan PGRI.
Terima kasih para guru, honorer, tenaga adminsitrasi, GTK;
Terima kasih para pengurus mulai dari satuan pendidikan, ranting, cabang, Kabupaten /Kota, Provinsi dan Pengurus Besar yang gigih dan solid berjuang, tanpa kenal lelah dan tanpa keluh kesah.
Mari kita terus tingkatkan komitmen dan pengabdian kita dengan sungguh-sungguh.
Pilih jalan perjuangan dengan mengutamakan nilai-nilai pendidikan, moral dan kesantunan umum.
Kita harus yakin perjuangan akan sampai ke tujuan.
Selamat menjadi agen perubahan bangsa.
Salam perjuangan,
Unifah Rosyidi
Ketua Umum Pengurus Besar PGRI