Guru PGRI bekerjasama dengan Yayasan Bakti Taruna Nusantara (YBTN), alumni sekolah taruna nusantara mengadakan Workshop Virtual Peningkatan Kompetensi Guruyang diikuti ratusan guru yang bertugas di pedalaman 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) yaitu di Nabire Papua, NTB, Sekon Timor Tengah Utara NTT, Pandeglang Banten, dan Segram Kep. Natuna Kep.Riau. Webinar dilaksanakan selama 3 kali Sabtu, dimulai 5, 12, dan 19 Desember 2020.
Kegiatan kerjasama PGRI dan YBTN untuk berbagi pengetahuan dan peningkatan kompetensi pada guru guru di pedalaman nusantara sudah berlangsung cukup lama. Sebelum pandemi, kegiatan ini berlangsung tatap muka. Para narasumber dari PGRI dan YTBN hadir langsung menyapa para guru yang bertugas di tempat terpencil dengan segala keterbatasan. Karena situasi masih pandemi, maka kegiatan beralih menjadi secara virtual melalui zoom meeting dan kanal youtube PB PGRI. Untuk membantu kelancaran kegiatan ini, YBTN bekerjasama dengan TNI yang memfasilitasi dengan menyediakan transportasi untuk mengangkut para guru ini ke tempat-tempat yang dapat dijangkau akses internet dan listrik.
Menurut dr. Teguh, SPPD, selaku ketua YBTN, bahwa mereka terpanggil karena kecintaan pada Indonesia. Sebagai penghargaan, dan penghormatan atas dedikasi para guru yang berjuang di daerah 3T, maka PGRI dan YBTN selalu hadir dalam upaya membantu pemerintah mengatasi kesenjangan pendidikan di Indonesia.
Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi dalam pembukaan kegiatan ini, mengatakan bahwa PGRI menyerukan kepada semua guru agar menolak menyerah karena keterbatasan dan menolak menyerak kepada Covid-19.Apresiasi dan salam hormat PGRI atas dedikasi luar biasa dari pahlawan pendidikan Indonesia di daerah 3T.Di akhir sambutannya, Ketua Umum menyerukan yel-yel Solidaritas PGRI. Bangga menjadi bangsa Indonesia.
Dalam workshop virtual ini, guru-guru 3T diberikan materi tentang Manajemen Perubahan Guru di era Disrupsi, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi, Analisis dan Pemetaan Penyederhanaan Kurikulum Pascacovid-19, dan Menulis itu Menyenangkan.
Penulis/Editor: Catur Nurrochman Oktavian