Suara Guru – Era revolusi industri 4.0 telah menyebabkan penggunaan teknologi merasuk di segala bidang kehidupan, termasuk dalam penataan dan pengelolaan organisasi. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai organisasi guru tertua dan terbesar di tanah air dengan anggota hampir mencapai 3 juta orang tentu membutuhkan suatu manajemen sistem informasi yang baik dan memadai. Untuk itu, dari tanggal 26 s.d. 29 Juni 2019 bertempat di Hotel Fave Pasar Baru Jakarta Pusat, Pengurus Besar PGRI bersama Education International Consortium Project mengadakan Pelatihan Sistem Informasi Pengurus PGRI. Menurut Dian Mahsunah, Wakil Sekjen PB.PGRI, tujuan diadakan pelatihan ini untuk melatih penguasaan aplikasi pendataan kepengurusan dari tingkat pusat di Pengurus Besar hingga tingkat ranting. Selain pendataan kepengurusan tingkat pusat dan daerah, juga pendataan lokasi dan obyek wisata di masing-masing daerah.
Sumber foto: Ei_PGRI
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. Dalam arahannya, Ketua Umum PB.PGRI mengharapkan agar nantinya Sistem Informasi Pengurus (SIP) dapat segera terealisasi sehingga dapat terdata kepengurusan dari pusat hingga ranting. Lebih lanjut Prof. Dr. Unifah mengatakan bahwa para peserta pelatihan yang hadir harus menyiapkan diri menjadi instruktur untuk mensosialisasikan program aplikasi SIP di daerahnya masing-masing, sehingga data kepengurusan di setiap daerah akan lebih tertata dan terdata rapi dan jelas. Mengakhiri sambutannya, Ketua Umum menyampaikan harapannya agar penyelenggaraan kongres PGRI di awal Juli nanti bisa membawa PGRI lebih baik lagi di masa depan.
Kegiatan pelatihan SIP EI-PGRI. Sumber foto: EI_PGRI
Dari 34 provinsi di seluruh Indonesia, 33 provinsi menghadirkan utusan peserta yang merupakan Lead Organizer (LO) di daerahnya masing-masing untuk mengikuti kegiatan ini. Hanya perwakilan dari Pengurus PGRI Provinsi Kalimantan Utara saja yang berhalangan hadir. Kegiatan ini berlangsung tertib dan menarik dengan sistem tatap muka, diskusi, dan presentasi. Menurut Nofendra, salah satu peserta perwakilan Pengurus PGRI Provinsi Kalimantan Barat, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pengurus daerah untuk menata ulang sistem manajemen pendataan pengurusnya, sehingga ke depannya PGRI memiliki data base kepengurusan yang rapi dan akurat. Kegiatan ini ditutup hari Sabtu, 29 Juni 2019 oleh Dr. Didi Suprijadi, salah satu Ketua PB.PGRI. Didi Suprijadi berharap para peserta dapat menindaklanjuti pelatihan ini dengan mengimplementasikan penggunaan aplikasi SIP di daerahnya masing-masing sehingga PGRI dapat memiliki data base kepengurusan yang lebih baik dan akuntabel sehingga PGRI menjadi organisasi guru yang modern, terpercaya, dan unggul.
(Catur N.O.)
Sumber warta: Nofendra, peserta dari PGRI Provinsi Kalimantan Barat.