Jakarta-SuaraGuru. Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi menekankan pada situasi saat ini yang terpenting adalah keselamatan baik guru dan murid. Karena itu, ia mengusulkan agar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi beserta pemerintah daerah mendesain kurikulum pembelajaran khusus di era Covid-19. Unifah menegaskan mengenai perlunya pemerintah menyiapkan sebuah kurikulum khusus yang “implementable” dengan Desain kurikulum yang aplikatif, baik bagi guru yang melakukan pembelajaran tatap muka daring, maupun untuk mengajar anak-anaknya. Hal ini disampaikan Unifah pada dialog FMB9ID IKP bertajuk Mengejar Prestasi di Tengah Pandemi yang digelar secara daring Senin (28/06/2021).
Kurikulum khusus atau darurat ini menurut Guru Besar bidang Ilmu Manajemen Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta ini harus bisa menjabarkan apa yang harus disampaikan saat guru diberi beban untuk mengajar selama dua jam
“Dua jam itu apa saja yang harus disampaikan. Apakah yang terkait dengan mata pelajaran pokok dan yang sulit dijelaskan atau mengembangkan karakter seperti rasa ingin tahu, respek pada perbedaan atau mendorong anak-anak untuk antusias belajar. Ini (kurikulum darurat) harus diciptakan, dikomunikasikan, dan ditugaskan,” katanya.
Selain itu, menurut Unifah perlu juga disederhanakan sistem tata kelola dan penilaian pada para guru perlu disederhanakan. Tujuannya, agar para guru dapat mengajar secara daring, luring, maupun blended (campuran).
“Keluhan dari guru meskipun diberi kesempatan (kompetensi dasar) 30 persen boleh berkurang tapi implementasinya tidak demikian. Realitas di lapangan, para guru tetap harus melaksanakan target kurikulum karena ada peraturan-peraturan yang tidak disesuaikan dengan situasi kedaruratan”, ujar Unifah.
Selain hal di atas, lebih lanjut dikatakan Unifah bahwa para orang tua juga penting diberikan panduan untuk mengikuti perkembangan belajar anak-anaknya. Ia menekankan penyiapan kurikulum khusus serta tata kelola pembelajaran daring ini sudah harus dimulai karena tidak ada yang tahu kapan pandemi Covid-19 ini akan mereda.
Sumber: Novia Aisyah dalam DetikEdu, Senin 28 Juni 2021