Suara Guru, Bogor—Presiden Jokowi dan Ibu Negara menghadiri peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT Ke-71 PGRI di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Minggu (27/11). Dalam sambutannya Jokowi menekankan pentingnya guru mengajarkan tiga hal kepada murid, yaitu keberagaman, karakter bangsa, dan media sosial.
Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia sangat beragam. Terdapat 17 ribu pulau, 516 kabupaten/ kota, dan 1100 bahasa lokal. Perbedaan itu sebagai anugerah dari Allah. Tugas guru adalah menjelaskan kepada murid agar rukun karena kita semua bersaudara. “Bangsa ini harus tetap satu dalam keadaan apa pun. Orang jadi apa pun karena bapak-ibu guru,” katanya.
Menurut Jokowi, nilai karakter bangsa seperti kejujuran, disiplin, kerja keras, hormat kepada orang tua dan senior, harus ditanamkan sejak TK, hingg PT. Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi perlu tetapi nilai juga perlu. Kekurangan pengamalan nilai bangsa itu harus diperbaiki, karena pertarungan antar negara sangat sengit saat ini. Anak-anak yang memiliki karakter bangsa adalah modal pada saat bangsa ini mengalami bonus demografi pada 2020 nanti. Itu adalah taun emas kita. “Guru merupakan peran utama dalam mengantar anak didik yang berkarakter,” tuturnya.
Era keterbukaan tidak bisa dihambat. Dunia menjadi sangat terbuka. Isi media sosial saat ini dipenuhi saling menghujat, menjelakan antar anak bangsa, memaki, fitnah, adu domba, dan memecah belah. Karena itu, guru harus mengajarkan etika berinternet. Misalnya, menyampaikan ide di medsos harus sopan-santun dan mengajak berpikir yang positif. “Saya percaya satu orang hebat melahirkan satu karya hebat, tetapi satu guru hebat melahirkan banyak orang hebat,” katanya. (JEN)