Suara Guru – Pascakongres ke-XXII PGRI, Pengurus Besar PGRI masa bakti ke-XXII, periode 2019-2024 beranjangsana ke Kementerian Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia, Senayan, Jakarta. Silaturahmi PB PGRI dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI dan jajaran eselon satu Kemendibud, dipimpin langsung oleh Ketua Umum PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd., Selasa, 3 September 2019, pukul 16.00 s.d selesai. Rombongan PB PGRI juga mengikutsertakan beberapa pengurus Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS) PGRI Pusat.
Sebelum sesi pertemuan dengan Mendikbud, pengurus besar PGRI melakukan diskusi interaktif dengan Dirjen GTK Kemendikbud, Dr. Supriano, M.Ed. Dalam diskusi yang berlangsung penuh rasa kekeluargaan, disampaikan oleh ibu Ketum PB PGRI, berbagai hal terkait permasalahan guru, seperti tunjangan profesi, problematika TPG guru bahasa asing, BOS, guru honorer, guru DPK, kenaikan pangkat, strategi pengembangan sumberdaya manusia di pemerintahan mendatang.
Acara inti dialog dengan Mendikbud Muhadjir Effendy dimulai pukul 16.30 WIB. Ketua umum PB PGRI mengawali acara dengan memperkenalkan para pengurus yang hadir. Mendikbud didampingi Sekjen dan Dirjen GTK, menyampaikan selamat dan apresiasi atas kelancaran pelaksanaan kongres PGRI ke-XXII. Mendikbud melakukan pemaparan tentang problematika tata kelola guru. Sesi tanya jawab pun berlangsung sangat aktif. Sebelum mengakhiri pemaparannya, Mendikbud mengapresiasi gerak PGRI Smart Learning Centre and Character (SLCC) dalam membantu meningkatkan kompetensi para guru di era teknologi revolusi industri 4.0.
Diskusi berlangsung menarik, dan diakhiri dengan penyerahan cindera mata berupa buku dan majalah suara guru PB PGRI. Menjelang maghrib, acara silaturahmi selesai diakhiri dengan sesi foto bersama.
/CNO/