Suara Guru – Cibinong. Saat dunia dikuasai oleh dua negara adidaya Uni Soviet dan Amerika sekitar tahun 1960-an, masing-masing negara memilih jalannya masing dalam rangka meningkatkan kemampuan bersaingnya. Amerika konsentrasi dengan ilmu sosialnya mengembangkan demokrasi dan Uni Soviet dengan ilmu eksaknya meneliti dan mengembangkan roket Soyuz sebagai program besarnya tuk menempatkan manusia di bulan.
“Tapi karena terlalu fokus terhadap ilmu sosialnya (demokrasi) Amerika kebakaran jenggot mengetahui Uni Soviet berhasil menerbangkan roket Soyuz ke luar angkasa, dan presiden AS Kennedy segera mengumpulkan para profesor untuk menanyakan bagaimana kondisi pendidikan amerika dan kenapa bisa tertinggal oleh Uni Soviet,” ujar Basyaruddin Kepala SMA Plus PGRI Cibinong pada pembukaan Sociencemation 2016 (29/9).
“Sociencemation 2016” yang dilaksanakan SMA Plus PGRI Cibinong kali ini (29/9) berupa kompetisi ilmu sosial dan eksak serta kewirausahaan. Yang kesemuanya digagas dan dilakskanakan oleh para siswa dengan meminimalisir campur tangan peran guru-guru.
“Tapi Uni Soviet akhirnya juga bangkrut karena terlalu fokus terhadap perkembangan ilmu eksak saja. Karena ekonomi negara tersebut menjadi bermasalah. Dan kegiatan kita kali ini adalah menjawab keadaan itu. Kita sinergikan ilmu sosial, sains (eksak) dan juga kewirausahaan dalam menjawab tantangan dunia mendatang,” lanjutnya semangat disambut gemuruh tepuk tangan para hadirin
“Sekolah kita adalah sekolah kader bangsa, saya berharap lulusan sekolah ini kelak menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi Indonesia. Sebagai politikus, musisi, pengusaha, pejabat dan lainnya yang penting bermanfaat bagi negara ini,” tandasnya.
Basyaruddin juga mencontohkan bahwa korea selatan yang kemerdekaannya selisih 2 hari dengan Indonesia dan sama-sama memulai dari nol tetapi saat ini sangat jauh berbeda kemajuannya.
“Lihat Korea Selatan, dulu mereka merdeka dengan kita selisih sedikit sekali. Hanya 2 hari, tetapi kemajuannya saat ini luar biasa. Meskipun mereka tinggal di sangkar-sangkar burung (apartemen) tetapi kerja keras mereka luar biasa dan mempunyai visi yang jelas dan pendek,” ujar Basyar bersemangat.
“Saat ini visi kita juga sudah pendek, menjadi sekolah rujukan nasional seperti visi korea, mengalahkan jepang,” tegas Basyaruddin menyemangati para siswa.
Pembukaan yang Unik
Acara ini, dibuka langsung oleh Ketua YPLP Dikdasmen Kabupaten Bogor Bapak Ukay Sukarna dengan cara yang unik, yaitu dengan menyemprotkan cairan kimia pada spanduk putih yang dibetangkan oleh dua siswi yang menimbulkan kemunculan tulisan usai cairan kimia tersebut disemprotkan. Serta turut hadir jajaran muspida setempat dan perwakilan sekolah menengah pertama juga sekolah menengah atas di lingkungan kabupaten bogor.
Secara garis besar, perlombaan yang dikompetisikan berupa campuran dari 3 kategori, Ilmu Sosial, Ilmu Eksak dan Kewirausahaan. Berikut ini jenis matalomba yang dikompetisikan dan ditampilkan, lomba roket air, mathmonopoli, cerdas cermat, pembuatan peta timbul, Puisi, wawancara, puzzle tokoh, comicmath, jurnalistik, kreasi kimia, pemanfaatan tanaman obat, inovasi kuliner, inovasi elektromatika, proposal kewirausahaan dan desain corel. Tiyas Feristiyawan
Inovasi Elektronika
Puisi
Inovasi Kuliner / Proposal Kewirausahaan