Suara Guru – Para pengurus Badan Khusus Perempuan (BKP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dari 34 Provinsi di Indonesia menghadiri lokakarya (workshop) Perempuan PGRI di Gedung Guru Indonesia, Kantor Pengurus Besar PGRI. Tema kegiatan ini adalah “Meningkatkan Peran Perempuan PGRI sebagai Penggerak Perubahan dalam Pendidikan Abad ke-21”. Kegiatan berlangsung dari tanggal 2- 3 Juli 2019. Workshop Badan Khusus Perempuan ini dibuka langsung oleh Ketua Umum PB PGRI Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd.
Pembukaan Workshop oleh Ketum PB.PGRI
Acara ini dihadiri 34 orang pengurus BKP PGRI mewakili seluruh provinsi yang ada, serta dihadiri oleh pengurus harian PB PGRI yaitu, Ketua Umum PB PGRI Prof.Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd., Ketua PB PGRI Drs. Usman Tonda, S.H., M. Pd, Ketua PB PGRI Dr. Didi Suprijadi, M.M., Ketua PB PGRI Dr. Hj. Euis Karwati, M.Pd, Sekretaris Jenderal, M.Qudrat Nugraha, Ph.D., Sekretaris Departemen Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru, Dosen, Tenaga Kependidikan Dra. Hj. Rachmawaty AR, M.M., Wakil Sektretaris Jenderal Hj. Farida Yusuf, M. Pd, Wasekjen Dra. Dian Machsunah, M.Pd., dan Sekbid Pemberdayaan Perempuan Ella Yulaelawati, Ph.D.
sumber foto: EI – PGRI
Dalam arahan ketika membuka kegiatan ini, Ketua Umum PB.PGRI, Prof.Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd., mengatakan bahwa perempuan PGRI memiliki peran besar dalam memajukan organisasi. Berbagai kegiatan organisasi ini pun banyak diapresiasi oleh Education International (EI). Menurut aturan organisasi, dalam setiap kepengurusan PGRI di pusat hingga di daerah, 30 persennya harus diisi pengurus perempuan, namun kuota tersebut belum semuanya dapat terpenuhi. Perempuan PGRI harus menjadi srikandi-srikandi tangguh yang menjalani dan mengembangkan organisasi PGRI sehingga menjadi lebih disegani dan terpercaya.
Pemaparan salah satu narasumber Workshop
Sebagai pembicara dalam kegiatan ini di antaranya adalah dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) yang diwakili oleh Dirjen Partisipasi Masyarakat yang menyampaikan pemaparan tentang Membangun Kemitraan KPPPA dengan PGRI. Pembicara lainnya, yaitu Ketua Kowani menyampaikan tentang Peran Sekolah dalam Pemberdayaan Ibu untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa. Selain itu, terdapat pemaparan tentang pentingnya Keteladanan Ibu dalam Membina Karakter Anak disampaikan oleh Ketua Umum Dharma Pertiwi, Ibu Nanny Hadi Tjahjanto.
Di akhir kegiatan Workshop Perempuan PGRI, diadakan evaluasi organisasi dan rencana tindak lanjut dari kegiatan ini. Workshop Perempuan PGRI ditutup Rabu Sore (3 Juli 2019) oleh Sekjen PB.PGRI M.Qudrat Nugraha, Ph.D. Dalam arahan di penutupan kegiatan, M.Qudrat Nugraha berharap setelah kegiatan ini, para peserta dapat mengimplementasikan program kerja yang sudah disusun dan di masa yang akan datang kepengurusan organisasi dapat memaksimalkan peran perempuan dalam mengembangkan organisasi sehingga PGRI semakin jaya.
(Catur)