Peserta Konferensi Kerja Nasional Ke IV PGRI 2017, di Hotel Adimulia, Medan, Sabtu, 28/01/2017, memilih secara aklamasi Plt. Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. sebagai Ketua Umum PB PGRI Periode 2017-2019. Adapun peserta berjumlah 800, yang berasal dari 34 Provinsi. Sedangkan Dr. Muhir Subagja, M.M. dipilih sebagai salah satu Ketua PB PGRI.
Seperti tecermin dari tanggapan para Ketua PGRI provinsi se-Indonesia sebelum dilaksanakan pemilihan, alasan peserta memilih secara bulat Unifah Rosyidi untuk melanjutkan kepemimpinan almarhum Dr. Sulistyo adalah karena Unifah dinilai memiliki kompetensi, pengalaman, dan karakter yang memadai untuk membawa PGRI menjadi organisasi perjuangan, profesi, dan ketenagakerjaan.
Peserta yakin di bawah kepemimpinan Unifah, PGRI akan menjadi organisasi yang bisa memperjuangkan profesionalisme, kesejahteraan, dan martabat guru.
Selama menjadi Plt. Ketua Umum selama kurang lebih 10 bulan kurang sehari, Unifah dinilai oleh peserta mampu membaca, memahami, dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan guru dengan cara yang baik, bukan kekerasan, demo, atau mogok, yaitu berdialog dengan pemerintah, mulai dari Presiden, wakil presiden, Mendikbud, DPR, dan lain sebagainya.
Dengan kemampuan dialognya itu, Unifah berhasil meyakinkan pemerintah untuk menerima gagasan-gagasan PGRI terkait permasalahan guru—meskipun belum semuanya terselesaikan. PGRI juga melakukan kerjasama dengan perusahaan dan lembaga di dalam dan di luar negeri.
Upaya memperjuangkan profesionalisme, kesejahteraan, dan martabat guru itu dilakukan Unifah dengan penuh kesungguhan, dedikasi, dan perjuangan tanpa lelah. PGRI di bawah kepemimpinan Unifah terus menyuarakan isu-isu guru honorer, tunjangan sertifikasi guru, pemerataan guru, Ujian Nasional, dan bahaya hoax.
Kinerja Unifah tersebut dinilai cocok dengan PGRI sebagai organisasi profesi yang mendepankan dialog dan cara-cara santun dalam menyampaikan aspirasi guru Indonesia yang mengalami masalah tidak sederhana, bahkan cenderung besar, sehingga perlu kesabaran dan kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan PGRI sebagai organisasi guru yang besar. (Jejen Musfah)