Medan, Suara Guru—Tidak mungkin sebuah bangsa bisa memberikan yang terbaik kepada rakyatnya tanpa kehadiran guru. Jepang maju karena disiplin dan menghormati guru. Demikian disampaikan Gubernur Sumatera Utara T Erry Nuradi dalam Jamuan Makan Malam peserta Konferensi Kerja Nasional Ke IV PGRI 2017, di Rumah Dinas Gubernur, Medan, Sabtu, 27/01/2017.
Erry melanjutkan bahwa tidak ada negara maju yang sumber daya manusianya jelek. Sumber daya yang bagus itu dihasilkan oleh guru-guru yang kompeten.
Gubernur Sumatera Utara yang dikenal sebagai negeri berbilang kaum itu melakukan banyak inovasi dalam bidang pendidikan. “Sumut mengembangkan pendidikan terintegrasi berbasis elektronik, seperti untuk pendaftaran”.
Kepala sekolah tidak boleh terlibat dalam politik pemilihan kepala daerah, sehingga posisinya sangat rawan. Kepala sekolah harus netral. “Penempatan kepala sekolah berdasarkan kompetensi dan integritas bukan karena suka dan tidak suka,” katanya.
Pemerataan guru perlu dilakukan agar guru tidak hanya menumpuk di sekolah-sekolah di kota. “Keadaan ini tidak menguntungkan bagi pengembangan sekolah-sekolah di daerah 3T,” tuturnya.
Pendidikan tidak hanya tanggung jawab pemerintah melainkan tugas bersama-sama elemen bangsa. Erry menjelaskan, bahwa pada 2016 Sumut bekerjasama dengan Perguruan Tinggi (PT) khusus menyambuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) karena di PT sudah banyak komputer. “Masih banyak sekolah yang tidak memiliki komputer dan fasilitas internet, maka perlu memanfaatkan fasilitas yang dimiliki oleh PT,” katanya.
“Sumut juga melaksanakan pameran dunia pendidikan, yaitu Education and Techno di mall (27/02/2016) sebagai bentuk perhatian yang besar kami kepada pendidikan,” tegasnya. (JEN)