Medan-Suara Guru. Ketua PB PGRI Dian Mahsunah, menutup kegiatan Workshop Transformasi Digital PGRI: Penguatan Program Mandatori melalui Optimalisasi Tugas dan Fungsi APKS PGRI, SLCC PGRI, LKBH dan DKGI PGRI, serta Pengelolaan Keanggotaan dan Keuangan Organisasi, yang dilaksanakan di BBGP Sumatera Utara, 25-28 September 2024.
Kegiatan ini diikuti 114 peserta dari PGRI Sumatera Utara dan Aceh. Melalui kegiatan ini diharapkan PGRI daerah memiliki perangkat kelengkapan organisasi yang dapat menjalankan jati diri PGRI sebagai organisasi profesi, perjuangan, dan ketenagakerjaan. Misal, melalui LKBH kasus-kasus hukum guru didampingi sehingga penyelesaiannya melalui kekeluargaan.
Feri Irawan, Sekretaris PGRI Labuhanbatu Utara memberi kesan bahwa, selama pelatihan ia dan lainnya belajar dari pengurus PGRI lain di Sumut dan Aceh. Seluruh peserta mengikuti kegiatan dengan baik dari awal sampai akhir. Irawan berjanji akan melengkapi perangkat kelengkapan organisasi sebagaimana tujuan workshop.
Dian Mahsunah respek kepada panitia PGRI Sumut atas pelaksanaan kegiatan PGRI-EI Consortium Project ini. Menurutnya, PGRI adalah organisasi besar yang tak luput dari tantangan internal dan eksternal. PGRI adalah mitra strategis sekaligus kritis pemerintah dan Pemda. PGRI di mana pun harus memperjuangkan hak-hak anggota. Namun, anggota juga harus menjalankan tugas dengan sebaik mungkin.
Para pengurus harus bisa mewujudkan PGRI Kids (Kuat, Independen, Demokratis, dan Sinambung). Mahsunah berpesan, semoga kegiatan ini didiseminasikan di tingkat kabupaten dan kecamatan. Dia juga berharap, guru tertarik menjadi anggota PGRI karena program-program yang mereka butuhkan.
Mahsunah meminta pengurus PGRI Sumut dan Aceh mempersiapkan konferensi provinsi, kabupaten, kota, kecamatan paling lambat Juli 2025. Melalui konferensi yang demokratis dan jujur, semoga melahirkan kepengurusan PGRI yang kuat dan bermartabat. (JEN)